Oli tidak digunakan sebagai pelumas mesin saja, akan tetapi Oli juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai pembersih dan penutup celah pada dinding mesin. Sebagai pelumas, oli akan membuat gesekan antara komponen di dalam mesin supaya tidak menimbulkan suara yang berisik dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja yang ideal. Oli juga berfungsi sebagai fluida yang bisa memindahkan panas pada ruang bakar yang mencapai suhu kurang lebih 1000-1600 derajat celcius ke bagian lain dari sebuah mesin yang lebih dingin. Kandungan aditif dalam oli berguna membuat lapisan film pada dinding slinder yang berfungsi melindungi mesin pada saat start dan mencegah timbulnya karat. Kandungan aditif diterjen dalam oli berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli.
Di pasaran sangat banyak sekali produk-produk oli berkualitas yang membuat kita bingung, karena semua produsen oli mengatakan oli mereka yang paling bagus tak jauh beda dengan kecap yang selalu nomor satu. Tapi dari sekian banyak oli yang ada si pasaran tentunya miliki ciri masing-masing dan dalam memilih oli anda bisa mengacu pada panduan berikut,
1. Kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta lingkungan dimana anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya).
2. Perhatikan fungsi pelumas, digunakan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dll. 3. Kualitas oli pasti selalu diberi kode API (American Petrolium Institute) yang diikuti oleh karakter huruf lain di bagian belakangnya. seperti **API: SL**, Kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film yang dibutuhkan oleh mesin modern.
3. Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut “Viskosity-Grade” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu. Kode untuk pengenal oli ditunjukkan oleh huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers dan diikuti angka dibelakangnya yang menunjukan tingkat dari kekentalan oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakangnya angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Semua oli baik mineral maupun synthetic masing-masing memiliki standar API namun ada keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral yaitu lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga kadar penguapan rendah. Juga mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin, sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin dan tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih ekonomis dan efisien. Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin serta mengandung ditergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak.
Sedangkan synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru ( Turbo, supercharger, dohc, dsbnya) yang juga membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana antara celah part/logam lebih kecil/sempit/presisi. Dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic (campuran dengan mineral oli) atau fully-synthetic.
Sumber: http://www.penlube.com/index.php?option=com_content&task=view&id=11&Itemid=31
Di pasaran sangat banyak sekali produk-produk oli berkualitas yang membuat kita bingung, karena semua produsen oli mengatakan oli mereka yang paling bagus tak jauh beda dengan kecap yang selalu nomor satu. Tapi dari sekian banyak oli yang ada si pasaran tentunya miliki ciri masing-masing dan dalam memilih oli anda bisa mengacu pada panduan berikut,
1. Kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta lingkungan dimana anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya).
2. Perhatikan fungsi pelumas, digunakan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dll. 3. Kualitas oli pasti selalu diberi kode API (American Petrolium Institute) yang diikuti oleh karakter huruf lain di bagian belakangnya. seperti **API: SL**, Kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film yang dibutuhkan oleh mesin modern.
3. Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut “Viskosity-Grade” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu. Kode untuk pengenal oli ditunjukkan oleh huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers dan diikuti angka dibelakangnya yang menunjukan tingkat dari kekentalan oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakangnya angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Semua oli baik mineral maupun synthetic masing-masing memiliki standar API namun ada keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral yaitu lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga kadar penguapan rendah. Juga mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin, sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin dan tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih ekonomis dan efisien. Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin serta mengandung ditergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak.
Sedangkan synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru ( Turbo, supercharger, dohc, dsbnya) yang juga membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana antara celah part/logam lebih kecil/sempit/presisi. Dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic (campuran dengan mineral oli) atau fully-synthetic.
Sumber: http://www.penlube.com/index.php?option=com_content&task=view&id=11&Itemid=31
0 Komentar untuk "Tips memilih oli berkualitas"