Antara Blogger dan Mie Instan

Sewaktu melakukan blog walking. Saya membaca sebuah artikel yang menarik di tulis oleh si empunya. Berdomain namablog-“nya”.blogspot dot com. Kenapa menarik? Kerena di situ dia menulis sebuah artikel yang bertema mendatangkan traffick ke blog secara cepat atau instant.

Kemudian dia memberikan kiat-kiat dan cara yaitu, mensubmit url blog kita kelayanan traffick instant dan dia berargumen, bahwa blog kita akan mendapatkan kunjungan yang banyak dan cepat dari situ.

Jika di cermati, memang banyak sekali website yang menawarkan kunjungan instan ke blog kita. Namun perlu di ingat satu hal : “Blogger, itu bukan generasi instan!”.


Logikanya adalah, lha wong blog kita masih miskin konten koq!, mengharap terlalu muluk untuk mendapatkan traffick tersebut.

Generasi Mie Instan

Kunjungan banyak terjadi pada saat blog kita kaya akan konten. Tidak usah mensubmit ke layanan seperti di jelaskan dia atas maka, blog kita pun akan tetap ramai pengunjung dan layanan tersebut hanya membantu, bukan prioritas.

Beda halnya jika kita mengikuti website khusus community seperti facebook, twitter atau sejenisnya. Hanya tinggal menulis status yang aneh-aneh, seperti misalnya : “aduh! semalem ngeliat pocong nih… ihh serem!!! Atau mantab! makan malem pake paku kering, NAMPOL…!!!. Maka kunjungan akan ramai dan komentar terjejer rapi di bawah status tersebut.

Atau yang paling simple dech!!.. lihat saja di pasaran kenapa?, mie instan laris bak kacang goreng. Karena membuatnya mudah, orang yang tak bisa memasak pun bisa menyajikannya dengan mudah.  Mie instan merupakan gambaran generasi kita saat ini, generasi instan. Dan kita di kondisikan dalam sebuah wacana di mana segala sesuatau harus serba cepat dan instan. Mirip tutorial di belakang bungkus mie instan hanya dengan 4 langkah, langsung bisa kenyang “simple khan?”.

Blogger itu bukan generasi Instan

Namun, dalam dunia per-blogger-an tidak semudah itu.  Untuk mendapatkan kunjungan atau pun komentar dalam form komentar, paling tidak kita harus belajar tentang tata cara blog walking, membuat artikel yang menarik sampai kepada SEO (Search Engine Optimization).

Nah, yang penting adalah Seo, karena seo adalah nyawa dari sebuah blog atau website. Kalau ilmu itu sudah di kuasai dan url blog kita atau judul konten kita nongol di 10 besar dari search engine, maka kunjungan akan mengalir sendiri.

Jadi dengan berat hati, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada sang penulis artikel yang sudah saya jelaskan di atas. Kunjungan atau traffick adalah kerja keras, bukan pekerjaan instan. Maka dari itulah para blogger Indonesia mempunyai banyak sekali progress kemajuan kedepannya.

Kembali saya mengingatkan, bahwa blogger itu bukan generasi instan, di sebabkan meraka para blogger itu selalu ber-metamorfosis dalam ber-proses, ber-karya dan sabar .

Saran dan Masukan

Perkaya konten blog atau website anda dan pergencar ilmu SEO, maka kunjungan yang deras akan membanjiri blog kita. Hal-hal seperti itu tidak bisa instan, kita harus belajar bersabar dan terus menerus menggali ilmu yang berkenaan dengan itu.

Maka dengan begitu, dengan kita akan keluar dari generasi instan. Kalau kata “engkong”, mau enaknya aja loh tong, tong…!!.  Dan untuk itu maka kita selangkah di depan.
Salam semangat blogger mania Indonesia.

Rempoa, 10 Agustus 2010
0 Komentar untuk "Antara Blogger dan Mie Instan"