Tragedi Penembakan di USA, Rusia Perketat Larangan Senjata


Amerika Didera Penembakan, Rusia Perketat Larangan Senjata


Foto : PM Rusia Dmitry Medvedev (vibizdaily)
Foto : PM Rusia Dmitry Medvedev (vibizdaily)

MOSKOW - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menegaskan komitmennya untuk menentang legalisasi kepemilikan senjata bagi warga sipil. Medvedev pun menyebut tragedi penembakan Sandy Hook sebagai peristiwa yang sangat mengerikan.

"Ini merupakan peristiwa yang sangat mengerikan. Saya sangat setuju dengan siapapun yang menentang kebebasan distribusi senjata," ujar Medvedev dalam jejaring sosial Facebook, seperti dikutip Russia Today,Senin (17/12/2012).

Medvedev turut mengucapkan belasungkawanya terhadap para korban penembakan di Connecticut, Amerika Serikat (AS). Medvedev menegaskan kembali, tragedi penembakan itu sama sekali tidak dapat dibiarkan.

Pada awal bulan ini, kepala pemerintahan Negeri Beruang Merah itu juga membahas isu kepemilikan senjata lewat wawancaranya di salah satu televisi. Medvedev justru menyindir Negeri Paman Sam atas isu senjata dan mengatakan, angka kematian di AS meningkat karena kepemilikan senjata.

"Menyimpan senjata adalah bagian dari pola pikir dan budaya politik Amerika. Saya yakin, tidak berarti kita harus mengikuti langkah itu," tegas Medvedev.

Ketika masih menjabat sebagai Presiden Rusia, Medvedev memperketat kepemilikan senjata di negaranya. Medvedev menandatangani sejumlah undang-undang tentang masalah krusial tersebut.

Langkah itu diambil Medvedev seiring dengan meningkatnya tindak kejahatan bersenjata di Rusia. Meski demikian, sejumlah aktivis Rusia mempertahankan opininya dengan mengatakan bahwa, warga Rusia berhak membawa senjata untuk melindungi diri dari ancaman kriminal.

"Bagaimana cara undang-undang ini bisa menghentikan seorang kriminal yang merencanakan pembantaian," demikian artikel yang ditulis seorang aktivis pendukung kepemilikan senjata di Rusia









0 Komentar untuk "Tragedi Penembakan di USA, Rusia Perketat Larangan Senjata"