KNKT Akui Pesawat Sukhoi Diganti di Pakistan


JAKARTA, suaramerdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengakui jika pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami penggantian saat berada di Karachi, Pakistan. Karena ada penjelasan sampai di Karachi ada pesawat ada yang rusak," ujar Ketua penyelidik di KNKT untuk kasus Sukhoi, Mardjono Siswosuwarno, Sabtu (19/5).
Tentu saja keterangan dari KNKT ini amat bertolak belakang dengan keterangan dari PT Trimarga Rekatama selaku perwakilan Sukhoi di Indonesia menepis bahwa pesawat Superjet 100 yang diterbangkan di Indonesia merupakan pesawat pengganti.
Namun mengenai bagian mana pesawat yang mengalami kerusakan sehingga harus dipulangkan ke Moskow, Rusia, Mardjono mengaku tak mengetahuinya. Dia juga menjamin pesawat pengganti yang akhirnya jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, berada dalam kondisi prima saat dibawa menuju ke Indonesia. "Kondisi bagus dan tidak ada tanda-tanda rusak selama terbang ke Indonesia," kata Mardjono.
Guru besar ITB ini juga membantah bahwa pesawat yang digunakan dalam demonstrasi di Indonesia adalah pesawat cadangan. "Mereka kan punya banyak pesawat ini," ucapnya.
Sebelumnya, PT Trimarga Rekatama selaku perwakilan Sukhoi di Indonesia menepis bahwa pesawat Superjet 100 yang diterbangkan di Indonesia merupakan pesawat pengganti.  Pasalnya ada kesamaan nomor registrasi pengajuan izin Sukhoi ke Kemenhub dan pesawat yang diterbangkan untuk joy flight.
"Sepengertian saya, nomor registrasi yang saya ajukan ke Kementerian Perhubungan pada awal Mei dengan pesawat yang terbang nomor registrasinya sama," kata perwakilan PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, saat dikonfirmasi, Rabu (15/5).
Namun dalam rilis AFP, pesawat Sukhoi yang berdemonstrasi terbang di Indonesia adalah pesawat pengganti. Pesawat yang pertama yang dipakai di Kazakhstan dan Pakistan ditarik pulang ke Rusia karena ada masalah. Pesawat yang ditarik bernomor registrasi 97004, sedangkan yang terbang di Indonesia 97005.
( dtc / CN26 )

SOURCE
0 Komentar untuk "KNKT Akui Pesawat Sukhoi Diganti di Pakistan"