Contoh++ Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Inabuy.com - Contoh Laporan Praktek Kerja Lapangan SMK dan lainnya. Banyak sekali contoh laporan praktek kerja lapangan SMK dan untuk pelajar maunpun mahasiswa yang tersedia, tapi kali ini contoh laporan praktek kerja lapangan SMK dan untuk pelajar maunpun mahasiswa yang akan kami bagi adalah contoh yang real dan komplit buat anda. Namun, sebelum membahas lebih jauh laporan praktek kerja lapangan ada baiknya kita tuntaskan terlebih dahulu ilmu dasar mengenai ini baru kemudian masuk pada contohnya.

Berikut adalah contoh Laporan Praktek Kerja Lapangan :

LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERANCANGAN SISTEM SIRKULASI KORAN DI ALVA AGENCY


Kuliah Kerja praktek Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk dapat Mengambil Tugas Akhir

Disusun Oleh :
Nama      : Ahmad fuadin
NIM         : 08C1080410
Jenjang   : STRATA 1 PROGRAM STUDI SISTIM INFORMATIKA BISNIS
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MERCUSUAR BEKASI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang berjudul (Perancangan Sistim Sirkulasi Koran di Alva Agency ), dapat diselesaikan sesuai tepat waktu.

Dalam kesempatan kali ini, penulis akan menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian kuliah kerja praktek, antara lain :
  1. Ibu Hj. Eny Azizah, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Administrasi Indonesia
  2. Bapak H. Much Pasjon, SE, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Mercusuar.
  3. Bapak Agus Sumaryanto,Skom, selaku Pembimbing Kuliah Kerja Praktek
  4. Bapak H. Ahmad, Pemilik Alva Agency yang telah membantu penyusunan kerja praktek.
  5. Team Loper Alva Agency ( Bang Jamal, Azis, Pa Oki )
  6. Bapak dan Mamah yang membantu materi pembelian laptop untuk menyusun KKP
  7. Kakakku Nartin,SE dan Nuri Setyowati,Amd yang membantu Pemikiran penyusunan KKP ini
Dalam menyusun laporan kerja praktek ini penulis sadar masih banyak kekurangan, dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

< ------ Materi Laporan Praktek Kerja Lapangan ------>

BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Berkembangnya media informasi saat ini dikarenakan kebutuhan akan informasi yang tidak terbendung oleh semua orang sehingga para pembuat informasi terus terpacu untuk melakukan perubahan untuk mengikuti tuntutan jaman, media informasi saat ini sudah sangat banyak jenisnya, ada 2 jenis media informasi dimulai dengan media cetak seperti koran, majalah, flyer, dan spanduk, serta juga ada media elektronik seperti internet, televisi dan radio.

Koran adalah sebuah media informasi terlama yang masih ada hingga saat ini, Koran sudah menjadi salah satu media informasi yang dibutuhkan saat ini selain internet, majalah dll, karena beritanya yang update dan terus berganti setiap harinya sesuai berita yang berkembang di masyarakat sekitar baik yang di dalam negeri maupun hingga luar negeri. Para pelanggan koran atau yang membeli Koran biasa disebut pembaca. Koran atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, Koran biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang biasa disebut dengan kertas Koran. Koran berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik dan pembahasan, topik atau pembahasannya dapat berupa event politik, kriminalitas, olahraga, ekonomi, dan cuaca, surat kabar atau Koran juga biasa berisi kartun, TTS dan rubrik hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu dan fokus pada satu bidang atau topik, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni, atau partisipan kegiatan tertentu.

Sirkulasi koran merupakan cara perputaran koran dan bertransaksi para agen koran maupun pedagang eceran koran dalam menjalankan distribusi koran, sirkulasi atau peredaran yang mencakup cara pendistribusian koran mulai dari koran datang, dijual hingga menghitung sisa koran untuk di kembalikan atau retur. Proses ini sudah sangat lazim atau umum digunakan dalam usaha agen maupun retail koran, tapi sangat sederhananya pembukuan dan tidak rapi serta sulitnya pendokumentasian sirkulasi di agen koran karena semua hanya ditulis tangan dengan pembukuan sederhana.

Kurangnya sistem yang baik dalam pencatatan dan pendokumentasian sirkulasi koran pada agen koran yang saya jadikan tempat praktek kerja lapangan (PKL) maka saya ingin memberikan solusi dari permasalahan tersebut, yaitu dengan membuat sistem pencatatan yang dipadukan dengan sistem yang sudah ada dibantu sistem pendokumentasian komputer yang mudah dimengerti serta membantu dalam kegiatan sirkulasi koran tersebut, baik pendataan koran, koran terjual hingga koran yang dikembalikan atau retur.

Atas dasar hal-hal diatas maka penulis mengambil judul laporan kerja praktek adalah “Perancangan Sistem Sirkulasi Koran di Alva Agency”

1.2. Maksud dan Tujuan

Kuliah kerja praktek merupakan kegiatan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa, adapun maksud dan tujuan kuliah kerja praktek adalah :
  1. Sarana mahasiswa/wi untuk melihat secara nyata dunia kerja
  2. Menerapkan ilmu yang diterima di bangku kuliah di bidang pekerjaan yang ada dalam obyek kerja praktek
  3. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengambil tugas akhir
1.3 Mekanisme dan Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek ini penulis melakukan riset dengan mendatangi obyek kerja praktek, kemudian mengamati dan menganalisa serta menuangkannya dalam sebuah laporan.

Penulis melaksanakan kerja di agen Koran Alva Agency, secara khusus meriset tentang sirkulasi koran mulai tanggal 22 Oktober 2011 sampai dengan 15 Nopember 2011 dan dibimbing langsung oleh bapak H. Ahmad sendiri.

1.4 Metodelogi Penilitian

Melaksanakan dan menyusun laporan kerja praktek ini penulis menggunakan pendekatan metodelogi penilitian sebagai berikut :

1. Studi Lapangan
Penulis datang langsung ke obyek kerja praktek kemudian mengamati, menganalisa dan membuat desain pemecahan masalah

2. Wawancara
Dalam mendalami permasalahan, penulis melakukan wawancara langsung dengan personal-personal (Loper- Loper) yang berkaitan langsung dengan tema kerja praktek

3. Literature
Untuk mendukung dalam proses penulisan, penulis memanfaatkan literature- literatur yang berkaitan dengan tema kerja praktek baik dalam bentuk buku pustaka, informasi perusahaan, obyek kerja praktek dan literature yang penulis ambil dari media internet

1.3. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis membagi dalam beberapa bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari latar belakang pembuatan laporan kerja praktek, maksud dan tujuan, mekanisme dan pelaksanaan kerja praktek, metologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Umum
Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat agen koran tempat penulis melakukan kerja praktek di Alva Agency, tentang status Alva Agency dan tinjauan agen koran – koran Alva Agency

Bab 3 Pembahasan
Pada bab ini terdiri tentang apa saja yang dibahas sesuai judul laporan kerja praktek “perancangan sistem sirkulasi koran di Alva Agency ” yang sudah dijalankan penulis.

Bab 4 Penutup
Berisi kesimpulan dari kerja praktek yang sudah dilakukan dan saran-saran menurut pandangan penulis.

< ------ Materi BAB II Laporan Praktek Kerja Lapangan ------>

Bab II
Tinjauan Umum
2.1 Sejarah Singkat Agen Koran

Agen Koran Alva merupakan usaha keluarga bapak H .Ahmad, yang sudah dirintis beliau dari awal tahun 1998, agen koran ini berada di daerah Jatimakmur, tepatnya di Jl Albarokah dekat PLN masuk kecamatan Pondok Gede . Nama agen koran ini dinamakan Alva Agency adalah dari nama anaknya bapak Haji panggilan akrabnya yang mempunyai sekitar 100 loper yang meyebar sekitar kecamatan Pondok Gede, demikian karena keinginan bapak Haji sendiri yang membangun usaha ini tanpa bantuan ataupun kerjasama dengan pihak lain, tapi usaha agen koran ini hingga sekarang tidak diurus legalitasnya agar menjadi usaha berbadan hukum karena menurut bapak Haji. Sendiri usaha ini terlalu kecil untuk dijadikan usaha yang berbadan hukum dan salah satu alasannya sulitnya birokrasi pembuatannya serta membutuhkan dana yang tidak sedikit. Bapak Haji mendirikan usaha ini karena melihat peluang usaha di daerah tersebut, menurut bapak pada waktu awal mendirikan agen koran tersebut dikarenakan sangat jarang dan sulitnya menemukan tukang koran di daerah Jatimakmur dan bapak Haji melihat tingginya orang yang mencari koran tersebut.

Pertama kali agen koran ini didirikan bapak Haji dengan hanya menyewa tempat dia berjualan yang berukuran 2m x 2m tersebut dengan harga sewa pada saat itu hanya Rp 3.5 juta / tahun dan terletak di Jl Albarokah no 43 RT 03/ RW 07, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi. Modal untuk mendirikan usaha ini didapatkan atas hasil uang pesangon di suatu perusahaan swasta ternama di Jakarta, dimana beliau berkarir disana selama 8 tahun dari tahun 1990 hingga 1998 akibat krisis moneter akhir perusahan mengurangi jumlah karyawan bapak Haji yang termasuk. Ia tak putus asa untuk memutarkan uang pesangon tersebut.

Salah satu program kerja dari agen koran ini bagi bapak Haji tidak hanya untuk menjual koran saja tapi membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dengan cara mempekerjakan mereka untuk membantu menjualkan dan mendistribusikan koran jualannya kepada pelanggan lama maupun pelanggan baru, bapak Haji selalu menyebut para pekerjanya atau karyawannya ini dengan sebutan loker (loper koran) atau teman.

Gambar 2.1. Kegiatan Loper sehari – hari

Jam kerja para loker (loper koran) ini sangat panjang biasanya dimulai dari pagi sekali sekitar sesusai shalat subuh jam 5 pagi hingga jam 5 sore ini dikarenakan koran yang datang pun sangat pagi, sekitar jam 4 pagi, tapi ada juga loper koran yang bekerja hanya sampai jam 10 pagi atau jam 12 siang. Sistem pembayaran yang dilakukan agen koran kepada para loper koran ini dengan cara bagi hasil atas hasil penjualan koran yang diambil dari tempatnya, semakin banyak koran yang terjual maka semakin banyak pula hasil atau uang yang didapat para loker koran tersebut, inilah hal yang paling disukai oleh para loker ini. Pengambilan banyak atau sedikitnya jumlah koran yang diambil disesuaikan dengan permintaan para loper korannya, tapi tidak hanya koran saja yang biasanya diambil dan dijual para loper koran ini, karena agen koran ini juga menjual majalah hingga TTS (teka teki silang).
Area penjualan Agen Koran Alva sangat strategis di daerah Jatimakmur, bapak Haji membagi 2 jenis daerah penjualannya yaitu daerah pemukiman, perkampungan dan sekitar jalan raya Pondok Gede atau jalan arah Bekasi yang sangat strategis lalulang kendaraan bermotor.

2.2. Visi dan Misi

Visi dan misi sangat penting dalam menentukan tujuan serta pandangan usaha. Agen Koran Alva mempunyai visi dan misi untuk menyalurkan kebutuhan informasi kepada masyarakat dalam bentuk koran di daerah Jatimakmur, dan agar masyarakat di daerah sekitar kecamatan Pondok Gede tidak ketinggalan berita dan informasi yang lainnya, serta berusaha membantu perekonomian karyawannya.

Gambar 2.1. Penjualan kepemukiman umum

2.3. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan pengelompokan secara teratur suatu kerjasama antar orang-orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan juga sudah ditetapkan. Suatu agen koran sebagai usaha penjualan koran bertujuan tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tapi juga selalu memperhatikan kesejahteraan karyawannya, untuk mencapai tujuan tersebut pihak agen koran memberikan berusaha untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan. Organisasi merupakan wadah dari manajemen, oleh karenanya manajemen tidak dapat berbuat apa-apa jika tidak memiliki organisasi.
Setiap bidang usaha harus memiliki organisasi karena dengan organisasi seluruh karyawan akan mendapatkan informasi yang jelas tentang tugas dan tanggung jawabnya masing-masing di organisasi tersebut.
.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Agen Koran Alva

Keterangan :
Pemilik : H.Ahmad
Asisten/Administrasi : Jamalludin
Sirkulasi Loper Koran : Adi, Budi, dan Agus

2.4. Fungsi dan Tugas Organisasi

Fungsi dan tugas pada setiap organisasi pasti berbeda-beda karena disesuaikan dengan tugas dan fungsinya itu sendiri di organisasi tersebut, dalam hal ini organisasi pada Agen Koran Alva sangat sederhana karena usaha ini disesuaikan dengan besar-kecilnya agen koran ini, inilah fungsi dan tugas dari masing-masing jabatan di Agen Koran Alva:

1. Pemilik

Pemilik selaku pendiri dan orang yang mempunyai modal dalam agen koran ini hanya melakukan tugas pengawasan atas semua hal yang sudah dijalankan, serta bisa juga membuat kebijakan-kebijakan baru atas perubahan yang terjadi pada usahanya tersebut, pengawasan ini meliputi dari keakuratan barang yang berupa koran dan majalah sesuai data yang dituliskan atau dilaporkan kepadanya, mengawasi pembukuan administrasi dan keuangan dan menjaga usahanya ini agar tetap berjalan serta tidak mengalami kerugian.

2. Asisten/Administrasi

Sesuai dengan penamaannya pekerjaan ini menggabungkan 2 pekerjaan tapi karena kecilnya bidang usaha yang dijalankan maka tidak terlalu komplek dan rumit pekerjaan ini, selaku orang yang terjun langsung dilapangan dalam mengawasi, mencatat, mengatur pendistribusian dan melaporkan segala transaksi koran dan kegiatan- kegiatan lainnya yang terjadi selama melakukan aktifitas di Agen Koran Alva

3. Loper Koran

Loper koran sebagai orang terdepan dalam kemajuan Agen Koran Alva, karena interaksi langsung kepada pelanggan dengan organisasi terjadi melalui para loper koran, mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengantarkan, menjual, serta mempromosikan koran dari bapak Alva

2.5. Peraturan Agen Koran

Peraturan di Agen Koran Alva sangat jelas dan tegas sehingga para pekerjaannya diharapkan bisa disiplin dan menghormati semua peraturan yang ada, inilah peraturan yang sudah ditetapkan di Agen Koran Alva:

Datang bekerja diharapkan tepat waktu, bila terjadi keterlambatan, ijin berhalangan masuk ataupun sakit harus ada pemberitahuan langsung kepada bapak Haji atau Jamal. sangsi yang dikenakan bila terjadi keterlambatan lebih dari 1 jam ataupun ketidakhadiran tanpa pemberitahuan adalah tidak diberikan upah harian kepada pihak bersangkutan dan hanya menerima upah penjualan koran saja
  • Selalu datang dengan rapi dan dalam keadaan bersih serta tidak menimbulkan bau tidak sedap, dan diharuskan mengenakan pakaian yang rapi, bersih, tidak bau dan tidak sobek.
  • Para pekerja berhak mendapatkan gaji bulanan yang dibagikan setiap tanggal
  • 1 tiap bulannya dengan besaran Rp 500.000,-. serta juga mendapatkan upah
  • atas dari hasil penjualan tiap koran yang terjual (komisi), yang dimana komisi untuk setiap koran dan majalah itu berbeda sesuai ketetapan harga yang sudah ditentukan. 

2.6. Peraturan tentang Pembayaran/Penagihan

Peraturan tentang pembayaran atau penagihan terhadap para pelanggan harus sesuai dengan surat /kwintasi yang telah ditanda tangani oleh bagian adminstrasi dan distempel agency , bahwa penagihan dinyatakan sah akan pada bulan ditagihan yang dihitung antara tanggal diantar sampai awal bulan diantar (tanggal 1 sampai tanggal 1 awal bulan).

ALVA AGENCY
Jl. Albarokah No.43 RT03/RW07
Jatimakmur, Pondok Gede

KORAN JUMLAH TAGIHAN
  • POSKOTA RP
  • KOMPAS RP
  • MEDIA INDONESIA RP
  • BERITAKOTA RP
  • WARTAKOTA RP
  • KORAN JAKARTA RP
  • REPUBLIKA RP
  • RAKYAT MERDEKA RP
  • LAMPU HIJAU RP
  • SEPUTAR RP
  • SUARA PEMBARUAN RP

TABLOID JUMLAH TAGIHAN

  • PULSA RP
  • NAKITA RP
  • BOLA RP
  • NOVA RP
  • BINTANG RP
  • WANITA INDONESIA RP
  • NYATA RP
  • OTOMOTIF RP
  • OTOSPORT RP

MAJALAH JUMLAH TAGIHAN
  • FEMINA RP
  • MYSTERY RP
  • BOBO RP
  • TEMPO RP
  • MODE RP
  • GADIS RP
  • GATRA RP
  • HIDAYAH RP
  • HIKAYAT RP
 —————————————————-
Jumlah RP =
BEKASI,……………………2011
( H. Ahmad )

< ------ Materi III Laporan Praktek Kerja Lapangan ------>

Bab III
Pembahasan
3.1 Analisa Permasalahan

Permasalahan yang penulis ambil pada Alva Agency adalah bagaimana cara melakukan pendokumetasinan yang mudah dan cepat pada saat sirkulasi koran, karena menurut penulis Alva Agency sangat manual dan sederhana sekali dengan hanya menulis tangan, serta dengan layout sederhana dalam pencatatan koran datang dari agen besar ke agen koran ini hingga pengembalian atau retur koran, penulis melihat permasalahan ini sangat membutuhkan waktu pelaporan yang cepat sehingga mempermudah segala transaksi pembayaran, pendistribusian dan pengembalian koran yang tidak terjual.

3.1. Kegiatan Sirkulasi Koran

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kegiatan sirkulasi koran meliputi 4 hal utama yaitu:

1. Pemesanan

Sirkulasi koran ini dimulai dengan pemesanan koran kepada Agen Besar Garuda Press, Agen PT. Garuda Press merupakan agen koran yang menyuplai korannya untuk daerah Bekasi. Biasanya pemesanan di Agen Koran Alva dilakukan pada hari jumat dan pemesanan dibuat untuk 1 minggu kedepan, setelah pemesanan ini bila di hari berikutnya ingin melakukan perubahan untuk jumlah koran, bisa dilakukan pada jam 2 siang, 1 hari sebelumnya, tapi perubahan ini hanya bisa untuk menambah kuantitas koran dan tidak bisa mengurangi kuantitasnya. Pemesanan dilakukan oleh pemilik atau asisten dengan mengisi di form pemesanan, Jumlah pemesanan ditentukan oleh data penjualan pada minggu sebelumnya disertai analisa penjualan yang memungkinkan pada minggu berikutnya.

2. Koran Datang

koran atau majalah datang disesuaikan dengan koran dan majalahnya sendiri, ada koran atau majalah yang terbit setiap hari, mingguan, dwi minggu (2 minggu) dan bulanan, untuk majalah biasanya terbit bulanan, untuk koran yang terbit harian, sehari koran datang 2 kali pada jam 4 pagi dan jam 3 sore, karena disesuaikan dengan koran itu sendiri, untuk jam 4 pagi biasanya datang untuk koran harian pagi seperti Kompas, Seputar Indonesia (Sindo), Koran Jakarta, Lampu Hijau, Media Indonesia, Top Skor, Poskota, dan lain-lain. Untuk koran harian sore yang ada di Agen Koran Alva hanya Suara Pembaharuan. Saat datang dan langsung pengecekan antara data pemesanan koran dengan fakta koran yang datang, bila terjadi perbedaan jumlah kuantitas koran dan bila terjadi kerusakan koran bisa dikembalikan, pencatatan ini dilakukan oleh pemilik atau bisa dilakukan asistennya dengan mencatat secara manual di buku.

3. Pendistribusian dan Penjualan

Setelah koran dan majalah datang dari Agen Besar PT. Garuda Press, dicatat dan disesuaikan dengan fakta yang datang selesai maka barulah dibagi-bagikan, pertama kali koran yang diprioritaskan adalah untuk para pelanggan yang sudah memesan secara rutin atau pelanggan tetap, setelah itu baru dibagi lagi untuk di jual di toko . Pendistribusian koran dan majalah ini dilakukan oleh para loper koran untuk pengantaran ke pelanggan tetap dan penjualan sekitar kecamatan PoandokGede, memang pembagian distribusi ini dibagi 3 wilayah agar mempercepat distribusi, untuk di toko dijual oleh asisten.

Perhitungan dan Tutup Buku

Perhitungan ini dilakukan saat ingin menutup kegiatan kerja hari itu, untuk menghitung koran yang terjual dan menghitung koran yang tersisa untuk di kembalikan atau di retur kepada agen besar, serta menghitung komisi penjualan kepada para loper koran dan menghitung keuntungan agen koran Alva yang didapat hari itu untuk pendokumentasian untuk keperluan analisa kuantitas pemesanan untuk minggu selanjutnya sekaligus tutup pembukuan harian.

PT GARUDA PRESS Form Pemesanan
ID Koran Jumlah Harga /pc Total Revise KET
  • K001 Kompas
  • K002 Sindo
  • K003 Media Indonesia
  • K004 Koran Jakarta
  • K005 Lampu Hijau
  • K006 Koran Tempo
  • K007 Jakarta Globe
  • K008 Poskota
  • K009 Ponsel
  • K010 Pulsa
  • K011 Mobile
  • K012 PC Mild
  • K013 Top Skor
  • K014 Bola
  • K015 Gol
  • K016 Hunian
Majalah
  • M001 Tempo
  • M002 Gatra
  • M003 PC Media
  • M004 Selluler
  • M005 3G
  • M006 Hai
  • M007 Gadis
  • M008 Bazzar
  • M009 Spice
  • M010 Chord
  • M011 MG
  • M012 TTS Jaya
  • M013 TTS Surya
TOTAL-----------------------

NB:
  1. Bila terjadi perubahan kuantitas tulis di revise dan di informasikan sebelum jam 14.00 sehari sebelumnya,
  2. Perubahan hanya untuk penambahan kuantitas saja dan bukan untuk pengurangan kuantitas
Gambar 3.1. Form Pemesanan

PT. GARUDA PRESS Form Penerimaan
ID Koran Jumlah Terima KET
  • K001 Kompas
  • K002 Sindo
  • K003 Media Indonesia
  • K004 Koran Jakarta
  • K005 Lampu Hijau
  • K006 Koran Tempo
  • K007 Jakarta Globe
  • K008 Poskota
  • K009 Ponsel
  • K010 Pulsa
  • K011 Mobile
  • K012 PC Mild
  • K013 Top Skor
  • K014 Bola
  • K015 Gol
  • k016 Nova
Majalah
  • M001 Tempo
  • M002 Gatra
  • M003 PC Media
  • M004 Selluler
  • M005 3G
  • M006 Hai
  • M007 Gadis
  • M008 Bazzar
  • M009 Spice
  • M010 Chord
  • M011 MG
  • M012 TTS Jaya
  • M013 TTS Surya
TOTAL------------------------

PT. Garuda Press Penerima
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

Gambar 3.2. Form Penerimaan

PT. GARUDA PRESS Form Retur
ID Koran Retur Rusak KET
  • K001 Kompas
  • K002 Sindo
  • K003 Media Indonesia
  • K004 Koran Jakarta
  • K005 Lampu Hijau
  • K006 Koran Tempo
  • K007 Jakarta Globe
  • K008 Poskota
  • K009 Ponsel
  • K010 Pulsa
  • K011 Mobile
  • K012 PC Mild
  • K013 Top Skor
  • K014 Bola
  • K015 Gol
  • K016 Hunian
Majalah
  • M001 Tempo
  • M002 Gatra
  • M003 PC Media
  • M004 Selluler
  • M005 3G
  • M006 Hai
  • M007 Gadis
  • M008 Bazzar
  • M009 Spice
  • M010 Chord
  • M011 MG
  • M012 TTS Jaya
  • M013 TTS Surya
TOTAL------------------------

PT. Garuda Press Penerima
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

Gambar 3.3. Form Return

Diagram Arus Data Sistem Yang Berjalan

Diagram arus data merupakan alat yang sering digunakan sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas, lebih lanjut lagi diagram arus data juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. diagram arus data sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah ada atau sistem baru yang ingin dikembangkan secara logika dengan mempertimbangkan dimana data tersebut mengalir.

Keuntungan menggunakan diagram arus data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai dalam menjalankan komputer mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

3.4. Bentuk Diagram Arus Data

Diagram arus data mempunyai 2 bentuk yaitu :

1. Diagram Arus Data Fisik

Dengan menggunakan diagram arus data fisik (DADF), bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analisa sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja,. Diagram arus data fisik lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada. penekanan dari diagram arus data fisik adalah bagaimana proses-proses dari sistem yang diterapkan, maksudnya adalah dengan cara apa ini bekerja, oleh siapa dan dimana, serta proses-proses yang dilakukan manual. Untuk memperoleh ilustrasi bagaimana system yang ada diterpkan, diagram arus data fisik (DADF) harus memuat sebagai berikut:
  1. Proses-proses manual juga digambarkan
  2. Nama dari arus data harus juga menunjukkan fakta penerapannya seperti nomor formulir dan medianya (surat atau telepon)
  3. Simpanan data dapat menunjukan simpanan non computer menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi
  4. Nama dari pemrosesan yaitu pengguna, personal, departemen, sistem komputer atau program komputer yang mengeksekusi proses tersebut.
2.Diagram Arus Data Logika

Diagram arus data logika lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan. Diagram arus data logika tidak menekankan pada bagaimana sistem ditetapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem.

Simbol-Simbol Diagram Arus Data
Beberapa simbol yang digunakan diagram arus data:

1. Kesatuan Luar
2. Arus atau Link
3. Proses
4. Simpanan Data

Simbol-simbol diatas adalah komponen yang biasa digambarkan sebagai diagram arus data, arti dan maksud simbol-simbol diatas akan saya jelaskan lebih rinci sebagai berikut:

1. Kesatuan Luar
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input atau penerimaan informasi serta data dan menghasilkan output atau hasil kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar dapat berupa orang, organisasi, dan lain-lain yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Arus atau Link
Arus atau link ini mengalir diantara proses-proses, simpanan data dan kesatuan luar yang menunjukan arus data yang dapat berupa hasil dan masukan untuk sistem proses sistem.

3. Proses
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yan dihasilkan oleh proses.

4.Simpanan Data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa suatu file atau database dari sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel surat atau suatu agenda catatan buku

3.3. Diagram Arus Data Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.4.. Diagram Zero Diagram Arus Data Berjalan
Koran

Data Pemesanan Koran
  1. Gambar 3.6. Diagram Arus Data Koran Datang
  2. Gambar 3.5. Diagram Arus Data Sistem Pemesanan Koran
  3. Gambar 3.6. Diagram Arus Data Koran Datang
  4. Gambar 3.7. Diagram Arus Data Penjualan dan Tutup Buku
< ------ Penutup Laporan Praktek Kerja Lapangan ------>

Bab IV
Penutup
4.1. Kesimpulan

Dari hasil analisa sistem yang sedang berjalan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
  1. Setelah menganalisa sistem sirkulasi koran di Agen Koran Alva, agen koran ini masih menggunakan cara manual untuk melakukan hampir semua kegiatan usahanya dan belum terintegerasi dengan komputer. Komputer digunakan hanya untuk kegiatan pemesanan koran ke Agen Besar PT Garuda Press, dimana pemesanannya sudah diberikan formulir pemesanan dari PT Garuda Press serta dikirimkan ke alamat email ordering@garudapress.co.id.
  2. Bila sistem sirkulasi koran sudah terkomputerisasi, maka semua kegiatan pengolahan data dan pengolahan laporan sirkulasi koran akan lebih terorganisir, rapi, tidak terlalu banyak kesalahan yang terjadi, efektif dan efisien dalam pendokumentasian.
4.2. Saran

Setelah melakukan kegiatan kerja praktek terhadap sirkulasi koran di Agen Koran Alva, maka penulis mempunyai saran dan pandangan umum yang perlu disampaikan agar sistem komputerisasi bisa diterima dan dapat dijalankan dengan semestinya, maka uraiannya sebagai berikut:
  1. Dalam pembuatan sistem dengan cara komputerisasi perlu dipikirkan secara matang, karena hal tersebut membutuhkan biaya dan keseriusan dalam membuatnya.
  2. Perlu adanya dukungan dan komitmen dari seluruh orang yang terlibat dalam kegiatan sirkulasi koran ini.
  3. Perlu adanya kegiatan pelatihan atau training kepada karyawan bagaimana cara menggunakan sistem komputer tersebut.
  4. Perlu dilakukannya pemeliharaan terhadap sistem yang baru agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, serta perlu dilakukannya pembenahan dan penyempurnaan terhadap sistem tersebut secara berkala untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pengguna
DAFTAR PUSTAKA
  1. Rancangan Sistim Usaha kecil, Djoko Susilo,Spd,MM
  2. Rancangan Alur Data Informasi Sistim Manajemen, Dwi laksono, Skom, MM
  3. Informasi dari Narasumber H.Ahmad pemilik Alva Agency
DAFTAR RIWAYAT
Nama :
Ahmad fuadin , ANT-IV
Jurusan : Sistim informasi Bisnis
Universitas : STMIK MERCUSUAR 2008
Nim : 08C1080410
Hoby : Refresing


Contoh laporan praktek kerja lapangan (PKL) di atas adalah contoh dasar dalam pembuatan laporan kerja, bila ingin membuat sesuai dengan jurusan anda, anda bisa merubah dan memodifikasi bentuknya dengna tetap menagacu pada susunan bentuk contoh laporan praktek kerja lapangan di atas.

Jika anda merasa butuh contoh lain mengenai laporan praktek kerja lapangan untuk spesifikasi jurusan dan tempat praktek kerja yang berbeda kami menyediakan untuk anda dalam bentuk contohnya juga dan seperti halnya di atas untuk menyesuaikannya anda pun perlu merubahnya agar bentuk laporan kerjanya sesuai dengan bidang atau jurusan anda. Berikut adalah contoh laporan praktek kerja yang kami maksud :
  1. Contoh Laporan Praktek Kerja Industri
  2. Contoh Laporan Praktek Kerja Perpustakaan
Baca juga "Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
0 Komentar untuk "Contoh++ Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)"