Struktur kecil serupa kelereng pada fosil mata ikan berumur 54 juta tahun ini mengandung pigmen alami, melanin.
Struktur ini sering terlihat pada fosil sayap, rambut, dan mata. Beberapa tahun terakhir ilmuwan curiga bagian ini mengandung melanin. Pigmen gelap ini biasa ditemukan pada rambut, kulit, dan mata manusia dan binatang.
Penemuan ini didapat melalui analisis kimia dari struktur kecil ini. Menurut ilmuwan Johan Lindgren, studi ini membuka pemahaman mengenai penampilan dan perilaku hewan yang telah mati dalam waktu yang lama.
Adanya melanin, kata Johan, tidak mengungkap warna pada tampilan binatang. Masih ada faktor lain penentu warna, seperti fitur mikroskopis.
Melanin menjadi bukti area gelap seperti bagian pada bulu. Bentuk dari struktur yang mengandung melanin, melanosom mungkin berhubungan dengan beberapa warna dasar gelap, seperti abu-abu, hitam, dan coklat.
Kehadiran bercak gelap menunjukkan bukti kamuflase, sinyal sosial, atau perilaku binatang. Struktur kecil yang ditemukan tim Lindgren berasal dari fosil retina pada bagian belakang mata.
"Sekarang, semoga kami bisa menemukan hal serupa pada spesies lain. Kami harap dari membedakan berbagai jenis melanin dan pigmen lain juga," ujar peneliti dari Universitas Lund, Swedia ini seperti dilansir pada laman Discovery.com
Para ilmuwan sudah mengenal struktur kecil ini sejak lama. Tapi, mereka berpikir bagian ini merupakan sisa-sisa bakteria yang membentuk koloni pada bangkai binatang.
Hasil penelitian tim Lindgren tidak ada perbedaan mata ikan purba dengan melanin zaman modern. Penemuan ini berarti materi kimia asli dari mata ikan awet selama 54 juta tahun.
Sementara bakteri memproduksi melanin, struktur gelap pada retina di belakang fosil mata ikan berlokasi sama dengan tempat menemukan pigmen pada hewan yang hidup sekarang.
Studi ini dipublikasikan pada jurnal Nature Communications pada 8 Mei.
SOURCE
0 Komentar untuk "Pigmen Serupa Manusia pada Ikan 54 Juta Tahun"